2007年9月20日 星期四

Lintas Berita: Seminar The Impact of Theology for Spiritual Life

Glorianet - Pada hari Senin, 20 Agustus 2007 di kampus baru STT Amanat Agung di jalan Kedoya Raya No. 18, Jakarta Barat diadakan peresmian kampus baru dan seminar The Impact of Theology for Spiritual Life dengan mengundang Prof. Rev. Simon Chan, Ph.D dari Trinity Theological College (TTC) di Singapura. Prof. Simon Chan adalah dosen Teologi Sistematika dan juga mengajar mata kuliah Liturgical Education. Buku beliau yang sudah diterjemahkan yaitu Spiritual Teologi oleh Andi Offset, Jogjakarta. TTC adalah salah satu STT terbaik di Singapura selain SBC (Singapore Bible College) dan FEBC (Far Eastern Bible College). TTC didirikan oleh 3 denominasi gereja yaitu Presbyterian, Anglican dan Protestant.
Seminar yang bertema Dampak Teologi bagi Kehidupan Rohani ini diikuti oleh lebih kurang 220 orang peserta hamba Tuhan, aktivis, dan mahasiswa teologi dari berbagai gereja dan denominasi.

Fenomena Menarik
Yang menarik adalah Prof. Simon Chan mengaku bahwa beliau sendiri dari latar belakang denominasi Assembly of God hingga kini (di Indonesia dikenal dengan GSJA: Gereja Sidang Jemaat Allah). Namun beliau mempelajari dan mengajarkan pentingnya Liturgi dalam Ibadah Kristen. Menurut Prof Chan, beberapa gereja Pentakosta dan Karismatik di Amerika dan beberapa Negara Eropa kini sudah mulai kembali kepada ibadah bersifat Liturgi.

Acara yang dibuka oleh Rektor STT Amanat Agung (STTAA), Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D ini memberi wawasan baru bagi para peserta tentang Dampak belajar Doktrin yang bersumber dari Kebenaran Alkitab bagi kehidupan sehari-hari. Diadakan juga pameran buku dalam seminar ini yang diikuti oleh penerbit Momentum, Gloria Graffa, STTAA, dan PPA. Gedung kampus baru ini berdiri cukup megah dan nantinya diharapkan para mahasiswa dan dosen dapat menempati dan belajar di Gedung yang baru ini. Gedung lama di daerah perumahan Grenville. Penulis sempat memperhatikan perpustakaan Kampus Baru ini. Meski jumlah koleksi buku sudah cukup banyak, namun masih dalam tahap dirapikan penataannya.

Dengan tiga sesi yang cukup padat, terlihat antusiasme para peserta dengan banyak penanya yang bertanya di akhir sesi 3. Khotbah atau seminar sesi 2 dan 3 ini diterjemahkan oleh Pdt. Paulus Kurnia yang juga dosen STTAA. Gaya beliau yang kocak dan kadang kurang tepat dalam penerjemahan membuat suasana seminar menjadi hidup dan penuh kekeluargaan. Seusai acara penulis sempat berbicara dengan beliau dan banyak peserta yang juga saling berkomunikasi atau sharing antar peserta baik di sela makan siang maupun Tea Time.

Beberapa STT pilihan bagi Calon Hamba Tuhan
Bagi para calon hamba Tuhan yang ingin mengenyam pendidikan Teologi yang Alkitabiah, beberapa STT berikut bisa jadi masukan yaitu: GITS (Graphe International Theological Seminary) yang mempunyai motto Singing is the Queen and preaching is the King, STT Amanat Agung yang saat ini dikelola SAAT yang didirikan oleh Gereja Kristus Yesus (GKY dulu GKJMB), STTRII (Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Indonesia). Ketiga STT ini berada di Jakarta. Selain itu yang sudah sangat lama berdiri yaitu SAAT Malang dapat menjadi pilihan bagi para calon mahasiswa Teologi yang menerima panggilan Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan. Untuk diketahui pada tanggal 30 Oktober-2 November nanti, SAAT Malang akan mengadakan RETREAT DOKTRINAL dalam rangka mengingat 750 tahun REFORMASI yang dilakukan Martin Luther. (GCM/dede wijaya)

沒有留言: